BERBAGI KASIH DI PONDOK DAMAI

Hari Minggu, 2 September, KKMK St. Yakobus mengadakan bakti sosial ke Pondok Damai, sebuah panti asuhan di daerah Pondok Gede yang dikelola para biarawati Ursulin.

Pondok Damai yang didirikan 2 Mei 1979 untuk membantu anak-anak yatim, piatu, serta kurang mampu di lingkungan sekitarnya pada awalnya hanya ditinggali 6 orang anak saja, namun saat ini sebanyak 72 anak perempuan dari berbagai suku, agama, dan ras bernaung disini.


Bakti sosial ini diikuti sekitar 30 peserta, rombongan berangkat dari Kelapa Gading pukul 8.30, tiba di Pondok Damai pukul 9.30 dan langsung disambut oleh Sr. Leony selaku perwakilan Pondok Damai serta adik-adik penghuni panti dengan sebuah lagu selamat datang.

Acara pagi itu dimulai dengan perkenalan, satu persatu peserta memperkenalkan diri kepada adik-adik penghuni panti, suasana selalu riuh tatkala ada nama peserta yang sama dengan nama adik penghuni panti.


Setelah perkenalan selesai, dibentuklah 5 kelompok yang berpartisipasi dalam games yang telah disiapkan panitia. Antusiasme
semua kelompok begitu terasa dalam setiap games, terutama saat games membuat boneka koran dalam waktu 30 menit saja, games ini sangat menarik dan bermanfaat meningkatkan kekompakan dan kreativitas karena semua anggota harus mampu bekerjasama sekaligus berpikir kreatif untuk menghasilkan boneka terbaik.


Tepat pukul 12.00 kami semua makan siang, dilanjutkan dengan persembahan dance yang sangat mengesankan, lincah, dan atraktif dari adik-adik Pondok Damai. Acara siang itu ditutup dengan pembacaan puisi yang sangat menyentuh dari adik-adik Pondok Damai dan tentunya foto bersama.


Secara pribadi, saya sangat tersentuh sekaligus tersentak, betapa sering kita mengeluh atas hal-hal kecil yang sebenarnya sangat tidak layak untuk dikeluhkan, namun adik-adik di Pondok Damai yang seharusnya memiliki berjuta alasan untuk mengeluh dan 'protes' pada Tuhan, malahan tampil dengan segala kepolosan, keceriaan, serta penerimaan tulus atas semua keadaan yang ada.

Acapkali, kita begitu mudah mengeluh, merasa kurang dalam segala hal, dan kurang bersyukur atas keluarga, kehidupan, pekerjaan, serta apapun yang Tuhan percayakan dalam hidup kita, dengan kunjungan ini, sungguh saya berharap kita semua memperoleh pelajaran berharga dari Pondok Damai, pelajaran untuk senantiasa menghargai semua hal yang Tuhan percayakan kepada kita dan selalu bersyukur atas semua berkat dan rahmat Tuhan dalam hidup ini, terutama atas orang tua dan keluarga yang senantiasa menyertai kita hingga saat ini.

Tuhan Memberkati

(Caroline Suwatno)

0 komentar: